Malam itu, hujan deras mengguyur kota Jakarta. Aku, seorang vlogger amatir yang doyan investigasi tempat angker, nekat masuk ke rumah tua terbengkalai di pinggiran. Katanya sih, sering ada suara aneh, kayak cewek nangis atau erangan pelan. Gue bawa senter HP doang, rekam sambil gemetar tangan – pure amatir, no fancy gear. Pas gue masuk ke kamar lantai atas, bau amis dan keringat langsung nyerang hidung. Kasur usang di tengah ruangan, sprei kotor berlumur noda kuning dan putih kering. Gue sorot senter ke dinding: graffiti merah besar "www.sange.link" – entah situs apa, tapi langsung bikin bulu kuduk berdiri. Tapi yang bikin gue freeze... ada cewek muda Indonesia, cantik banget, kulit sawo matang berkeringat kilat-kilatan di cahaya redup HP gue. Dia berbaring di kasur itu, kaki terbuka lebar tanpa alas kaki, telanjang bulat kecuali hijab modern yang masih nempel rapi di kepala. Postur tubuhnya sempurna, payudara besar alami kencang banget, perut rata, pinggul lebar – kayak model tapi versi hijabers yang lagi "hilang kontrol". Tangan dia terikat kuat di belakang punggung pake tali kasar, badannya gemetar pelan. Mata ditutup pita hitam tebal, begitu juga puting pinknya yang keras dan selangkangannya yang... wah, gue langsung liat ada penyemprotan halus cairan bening dari situ, kayak dia lagi di puncak tapi ga bisa gerak. Napasnya berat banget, dada naik-turun cepet, bibir mungilnya setengah terbuka seolah-olah lagi keenakan tapi takut. Di sekitar kasur, berserakan kondom bekas yang masih basah, mainan dewasa hitam gede-gede – dildo berotot, vibrator, anal plug – semua berlumur cairan. Kayak baru dipake habis-habisan. Gue deketin pelan, HP gue gemetar rekam semuanya, dan tiba-tiba... ada tangan misterius dari bayangan gelap nyelonong keluar, meraba-raba payudara dia yang montok itu. Jari-jari kasar nyentuh pelan, cubit puting yang ditutup pita, bikin tubuh dia kejang kecil dan erangan pelan keluar: "Uhh... tolong... lagi..." Gue bingung, takut, tapi kontol gue malah ngaceng keras. Cewek ini kayak lagi setengah sadar, mata di balik pita seolah penuh harap – harap disentuh lagi, harap dilepas, atau harap dilanjutin? Suasana horor banget, latar belakang kayak ada bayangan hantu buram lewat, tapi gue ga bisa berhenti rekam. Akhirnya, gue ga tahan. Gue deketin tangan gue sendiri, ikut tangan misterius itu. Gue sentuh pelan payudara kencangnya, rasanya lembut banget, hangat, berkeringat. Dia menggelinjang, kaki makin terbuka, cairan nyemprot lagi pelan. "Mas... jangan berhenti..." bisiknya lirih. Malam itu, vlog investigasi gue berubah jadi video pribadi paling sange seumur hidup. Rumah angker? Mungkin iya. Tapi yang angker beneran adalah nafsu cewek hijabers terikat ini yang ga pernah puas...

Malam Terikat di Rumah Kosong

27,376 7h